Kamis, 31 Mei 2012

LAPORAN RESMI
REAKSI FERMENTASI

I.                   ACARA
            Proses fermentasi VCO

II.                 TUJUAN
            Seusai melaksanakan praktek siswa diharap dapat:
1.      Membuat fermentasi VCO sesuai instruksi kerja
2.      Mengetahui proses pembuatan fermentasi VCO
3.      Terampil menggunakan alat-alat laboratorium

III.             DASAR TEORI
PENGOLAHAN VCO DENGAN MENGGUNAKAN RAGI TAPE.
            VCO adalah minyak kelapa yang diproses dari kelapa segar dengan atau tanpa pemanasan dan tidak melalui pemurnian dengan bahan kimia. Dibandingkan dengan minyak kelapa yang diolah secara tradisional , VCO memiliki keunggulan, yaitu kadar air dan asam lemak bebas rendah,tidak berwarna (bening),beraroma harum ,dan daya simpan lebih lama.dalam perkembangannya VCO telah dimanfaatkan sebagai bahan baku farmasi,kosmetik ,dan panga.
            Saat ini telah berkembang pengolahan VCO tanpa pemanasan dengan menggunakan minyak pancing sebagai starter.dengan cara ini harus disediakan dulu minyak pancingan.Petani yang baru pertama kali mengolah VCO biasanya sulit memperoleh minyak pencingan.oleh karena itu,perlu dicari cara lain yang lebih mudah untuk memecahkan emulsi santan/krim melalui proses fermentasi tanp menggunakan minyak pancing.
            Ragi tape yang biasa digunakan dalam pembuatan tape,berpeluang digunakan dalam pengolahan VCO karena ragi tape mengandung mikroflora seperti khamir yang dapat menghasilkan lipase untuk memecah emulsi santan. Dengan demikian selama proses fermentasi akan terjadi proses pemutusan ikatan kimia. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari teknik pembuatan VCO dengan menggunakan ragi tape.
            Berdasarkan penelitian yang sudah ada, Pengolahan VCo dengan bantuan ragi tape sebagai starter konsentrasi 20% menghasilkan rendemen VCO 24,23%, Kadar air 0,05% dan asam lemak bebas 0.01% dengan aroma khas kelapa dan berwarna bening.Mutu VCO yang dihasilkan memenuhi standar APCC. Untuk pengolahan VCO dengan bantuan ragi tape disarankan menggunakan konsentrasi starter 20% agar diperoleh rendemen tinggi dan mutu VCO yang memenuhi standar.
            Manfaat dari VCO diantaranya adalah meningkatkan daya tahan terhadap penyakit serta mempercepat proses penyembuhan. Manfaat tersebut ditimbulkan dari peningkatan metabolisme dari penambahan energy yang dihasilkan, sehingga mengakibatkan sel-sel dalam tubuh bekerja lebih efisien. Mereka membentuk sel-sel baru serta membentuk sel-sel yang rusak dengan lebih cepat.VCO didalam tubuh menghasilkan energy saja tidak seperti minyak sayur  yeng berakhir didalam tubuh sebagai energy,kolesterol,dan lemak.(Hana Timoti,2005)


DEFINISI VIRGIN COCONUT OIL
Minyak kelapa pada umumnya dibagi menjadi dua kategori utama yaitu RBD dan Virgin. Penyebabnya adalah proses pembuatan dan pemilihan buahnya, yang mempengaruhi kualitas, penampakan, rasa, bau dan tentu saja khasiatnya.
Perbedaan proses pembuatan ini sangat mencolok dan berbeda nyata. RBD
merupakan singkatan dari "Refined, Bleached and Deodorized" atau minyak yang
disuling, dikelantang dan dihilangkan baunya. Virgin bisa diartikan masih murni
atau perawan.
RBD terbuat dari kopra (daging kelapa yang dijemur matahari atau diasapi). Sesuai
kondisinya, bahan ini relatif kotor dan mengandung bahan asing yang mempengaruhi
hasil akhirnya. Bahan asing ini bisa berupa jamur, tanah, sampah dan kotoran
lainnya. Proses penjemuran dan pengasapan memberikan pengaruh besar pada
hasil akhir. Demikian pula banyaknya jamur sangat mempengaruhi warna dan bau
minyak. Minyak mentah (crude oil) yang dihasilkan bisa berwarna coklat tua sampai
keabuan dan berbau tengik menyengat. Untuk menghasilkan minyak goreng dan
minyak komersial lainnya, pabrikan memproses lebih lanjut dengan menyuling
memakai pelarut kimia dan menghilangkan baunya. Untuk maksud ini mereka
menambahkan bahan kimia seperti beberapa jenis soda (NaOH atau KOH). Bau
dihilangkan dengan menyaring melalui karbon aktif. Tentu saja semua ini sangat
mempengaruhi viscositas (tingkat kekentalan), BD (berat jenis), titik beku, rasa, bau
dan sebagainya. Pada umumnya yang membedakan dengan mudah adalah baunya
dihilangkan dan rasanya hambar. Minyak RBD masih bisa digunakan untuk
keperluan makanan di rumah tangga dan industri.
Virgin Coconut Oil atau minyak kelapa murni terbuat dari daging kelapa segar.
Prosesnya semua dilakukan dalam suhu relatif rendah. Daging buah diperas
santannya. Santan ini diproses lebih lanjut melalui proses fermentasi, pendinginan,
tekanan mekanis atau sentrifugasi. Penambahan zat kimiawi anorganis dan pelarut
kimia tidak dipakai serta pemakaian suhu tinggi berlebihan juga tidak diterapkan.
Hasilnya berupa minyak kelapa murni yang rasanya lembut dan bau khas
kelapa yang unik. Apabila beku warnanya putih murni dan dalam keadaan cair
tidak berwarna atau bening.

ZAT TERKANDUNG DALAM VCO
Virgin Coconut Oil dibuat dari kelapa segar tanpa melalui proses pemanasan, mengandung lauric acid atau asam laurat yang menurut hasil penelitian secara ilmiah membuktikan bahwa asam laurat dalam tubuh manusia dirubah menjadi monolaurin dan yang menjadi paling kuat dalam membunuh virus, bakteri, cendawan dan protozoa sehingga dapat menanggulangi serangan virus seperti HIV,herpes,influenza dan berbagai bakteri patogen termasuk listeria monocytogenes dan helicobacter pyloryd.Disamping itu sebagai Asam Lemak Rantai Sedang (MCFA) berfungsi meningkatkan metabolisme dalam tubuh sehingga dapat menambah energi dan dapat mengontrol berat badan. Penelitian sejak tahun 1982 telah menghasilkan produk VCO yang telah dibuktikan secara ilmiah bahwa asam laurat dapat menanggulangi penyakit Diabetes,Kolesterol, Hepatitis C, Jantung Koroner,Prostat, Osteoporosis, Maag, Ambeien luar dan dalam, Penuaan dini, dll.Sama seperti yang terdapat pada AirSusu Ibu (ASI) yang memberikan perlindungan kepada sang bayi, asam laurat juga dibutuhkan manusia dewasa.Bagi manusia dewasa membutuhkan asam ini rata-rata 24 gr per hari, yang berarti setara dengan tiga sendok makan VCO, artinya dalam satu hari VCO dapat dikonsumsi sebanyak tiga kali.Manfaat Minyak Kelapa Murni (VCO) untuk Kesehatan


Selasa, 28 Maret, 2006 oleh: Siswono
Manfaat Minyak Kelapa Murni (VCO) untuk Kesehatan
Gizi.net - Indonesia kaya tumbuhan kelapa. Sejak bertahun-tahun kelapa banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Ibu rumah tangga membuatnya menjadi santan untuk bahan memasak.

Saat ini, pemanfaatan kelapa lebih berkembang. Salah satunya dengan membuatnya menjadi minyak kelapa murni (virgin coconut oil/VCO. Hingga kini minyak kelapa murni ramai diperbincangkan karena khasiatnya bagi kesehatan. Para ahli pun mulai tertarik untuk meneliti kandungan VCO dan kaitannya dengan kesehatan manusia.

Menurut berbagai referensi, VCO terbuat dari daging kelapa yang masih segar. Proses pembuatannya dilakukan dalam suhu yang rendah. Cara membuatnya, daging buah kelapa diperas santannya, lalu dipanaskan dengan suhu rendah. Selanjutnya dilakukan proses fermentasi, pendinginan, penambahan enzim, dan tekanan mekanis atau sentrifugasi.

Proses pembuatan minyak kelapa murni ini sama sekali tidak menggunakan zat kimia organis dan pelarut minyak. Dari proses seperti ini, rasa minyak yang dihasilkan lembut dengan bau khas kelapa yang unik. Jika membeku, warna minyak kelapa ini putih murni. Sedangkan jika cair, VCO tidak berwarna (bening).

Khasiat buah kelapa memang sudah terkenal sejak lama. Masyarakat Indonesia biasa menggunakan air kelapa untuk mengobati demam, penawar racun, dan menetralkan racun karena obat. Bahkan, penduduk di Kepulauan Pasifik mempunyai tubuh yang sehat dan gigi yang kuat karena mereka terbiasa makan dengan menggunakan kelapa. Sejumlah ahli meyakini, mengonsumsi makanan yang mengandung kelapa memberikan beberapa manfaat. Antara lain kadar kolesterol rendah, kesehatan tubuh terjaga, mencegah penyakit keturunan, dan sebagainya.

Sedangkan minyak kelapa murni (VCO) juga diyakini memiliki sejumlah khasiat untuk menjaga kesehatan manusia. Ini karena kandungan asam lemaknya cukup tinggi.

Asam lemak dalam minyak kelapa ini memiliki beberapa sifat antimikroba dan antivirus. Karenanya, VCO mendukung sistem kekebalan tubuh, membantu mencegah infeksi virus, mengurangi risiko kanker, dan penyakit degeneratif lainnya.

VCO juga memiliki sifat menyehatkan. Sebab minyak jenis ini tidak memproduksi radikal bebas, memperbaiki laju metabolisme, memberikan gizi penting yang diperlukan untuk kesehatan tubuh, serta mengandung antioksidan dan vitamin E yang bisa membantu mencegah penyakit kanker.

Minyak kelapa murni juga memiliki sejumlah sifat fisik yang menguntungkan. Di antaranya, memiliki kestabilan secara kimia, bisa disimpan dalam jangka panjang dan tidak cepat tengik, serta tahan terhadap panas.

VCO juga diyakini baik untuk kesehatan kulit. Sebab minyak ini mudah diserap oleh kulit dan mengandung vitamin E. Minyak ini juga membantu menjaga kulit agar tetap lembut dan halus, serta mengurangi risiko terkena kanker kulit.

Keberadaan minyak kelapa ini makin populer setelah Amerika Serikat, yang sebelumnya gencar mempromosikan keunggulan minyak nonkelapa, mulai melirik minyak kelapa ini. Bahkan, kini minyak kelapa menjadi obat yang cukup mahal, digunakan sebagai obat penyakit jantung koroner dan penyakit degeneratif lainnya.

Di negeri Paman Sam minyak kelapa dikemas dalam bentuk kapsul atau dibungkus gelatin seperti halnya minyak ikan. Karena khasiatnya yang besar untuk kesehatan, harganya menjadi mahal. Bahkan, setiap kapsul dijual seharga delapan dolar AS atau setara dengan Rp 72 ribu.
Manfaat VCO

VCO dibuat tanpa pemanasan dengan proses sentrifugal memakai peralatan modern. Cara ini menjamin kadar bahan aktifnya tetap tinggi, dengan manfaat yang maksimal. VCO dijamin mengandung Asam Laurat diatas 50%.

* Asam Laurat adalah zat berkhasiat kelompok MCFA (Medium Chain Fatty Acid) yang sangat berguna untuk tubuh manusia. Secara alami Asam Laurat ini terdapat di dalam ASI yang berfungsi untuk melindungi dan memberi kekebalan bayi yang baru lahir. Asam Laurat adalah asam lemak rantai sedang dengan molekul yang relative kecil terhadap lemak lainnya.
* Dalam tubuh Asam Laurat ini mudah dioksidasi serta dapat menarik molekul berat untuk turut dibakar menjadi tenaga. Mekanisme ini memungkinkan tubuh untuk membersihkan pembuluh darah dari plak-plak, turut membakar kolesterol dan lemak-lemak tubuh yang berlebihan. Dengan pemakaian rutin jangka panjang akan menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kolesterol, mengurangi resiko stroke dan serangan jantung.
* Cara ini juga dapat mengurangi berat badan bagi yang kegemukan. Peningkatan metabolisme tubuh ini juga merangsang timbulnya insulin dan membakar gula darah sehingga dapat menstabilkan kadar gula darah bagi penderita diabetes.
* Asam Laurat dengan molekul yang kecil, juga dapat menembusi lapisan lipida virus, bakteri, jamur dan mikro lain, sehingga dapat merusak inti selnya. Hal ini memungkinkan VCO untuk mencegah dan menyembuhkan beberapa penyakit seperti hepatitis, kanker dan lain-lain.
* Jika dioleskan pada kulit dan rambut, maka VCO mudah diserap lewat pori-pori yang kecil, sehingga dapat menjaga kelembaban kulit, membuat awet muda dan rambut yang sehat berkilau.
* Dengan mekanisme kerja seperti diatas, maka VCO berfungsi baik untuk menjaga kesehatan, membantu proses penyembuhan penyakit kronis, memelihara kecantikan kulit dan rambut, membuat langsing dan awet muda.

Secara umum VCO dapat digunakan untuk :

1. Menurunkan kadar kolesterol

2. Mengendalikan tekanan darah pada penderita darah tinggi.

3. Mencegah penyakit jantung koroner dan stroke.

4. Mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes.

5. Mencegah infeksi virus, bakteri dan jamur.

6. Membantu mengurangi berat badan yang berlebih.

7. Memelihara kesehatan kulit, rambut dan lain-lain.

Untuk hasil yang maksimal, konsumsilah VCO secara teratur. Dianjurkan diminum pada pagi dan sore hari, tidak dianjurkan diminum malam hari sebelum tidur (agar sisa hasil metabolisme tubuh dapat segera terbuang dan tidak terendap dibagian lain tubuh.







IV.             ALAT-ALAT

1.      Parut
2.      Baskom kecil
3.      Saringan kecil
4.      Gelas kimia 1 Liter
5.      Pengaduk
6.      Selang plastik
7.      Oven
8.      Sendok bebek
9.      Karet pengikat
10.  Gelas ukur 100 ml


V.                BAHAN-BAHAN
1.      Kelapa tua       2 Butir
2.      Aquadest         925 ml
3.      Starter VCO    20% × krim santan



VI.             LANGKAH KERJA
1.      Mencuci kelapa yang telah dicukil dari batoknya kemudian memarutnya
2.      Menambahkan air pada kelapa parut sebanyak ± 925ml dan peras untuk mengambil santannya.
3.      Memasukkan dalam gelas kimia 1 L
4.      Mendiamkan 1 jam sampai terbentuk 2 lapisan
5.      Membuang air yang berada pada lapisan dibagian bawah dengan menggunakan selang plastic.
6.      Memasukkan starter sebanyak 20% dari volume krim santan kemudian mengaduknya hingga homogen.
7.      Menutup gelas kimia yang telah diberi starter dengan plastik.
8.      Mendiamkannya selama 20 jam sampai terbentuk 3 lapisan yaitu:minyak,blondo,dan air
9.      Apabila suhu ruangan tidak dapat memenuhi syarat untuk melakukan fermentasi maka fermentasi dapat dibantu dengan memasukkannya kedalam oven,kemudian mengatur suhu oven agar sesuai untuk berkembangnya mikroba dari biakan murni yang ditambahkan sebelumnya.
10.  Mengambil VCO di bagian atas lapisan  dengan menggunakan sendok bebek dan menyaring VCO dengan kain penyaring.
11.  Menyaring lagi VCO dengan kertas saring.

VII.          PENGAMATAN
No
Perlakuan
Pengamatan
1.


2.


3.


4.


5.



6.

Mencuci kelapa yang telah dicukil dari batoknya kemudian memarutnya
Menambahkan air pada kelapa parut sebanyak ± 925ml dan peras untuk mengambil santannya.
Memasukkan dalam gelas kimia 1 L, lalu mendiamkan 1 jam.
Memasukkan starter sebanyak 20% dari volume krim santan.
Mendiamkannya selama 20 jam

Mengambil VCO di bagian atas lapisan  dengan menggunakan sendok bebek dan menyaring VCO dengan kain penyaring.
Kelapa menjadi bersih


Santan berwarna putih kental


Terbentuk dua lapisan,lapisan atas krim dan lapisan bawah skim,lapisan bawah dibuang.

Volume starter= 160mL, campuran homogen


terbentuk 3 lapisan yaitu:minyak,blondo, dan air, jika belum terbentuk 3 lapisan, maka dimasukkan kedalam oven dengan ±350C
VCO terpisah dari blondonya, warna VCO kuning jernih.




VIII.       PEMBAHASAN
Dalam melaksanakan praktik ada beberapa hal yang perlu dibahas diantaranya adalah:
·         Faktor kebersihan
Dalam proses fermentasi kebersihan sangatlah diperlukan karena jika tidak bersih, justru akan mempengaruhi atau mengganggu proses fermentasi karena akan timbul bakteri yang merugikan, sehingga hasil yang diperoleh tidak maksimal, bahkan gagal. Selain itu dari alat alat yang digunakan untuk praktek juga harus bersih dan steril agar tidak mengganggu proses terjadinya biakan.
·         Kelapa yang digunakan
Pada pembuatan VCO dengan cara apapun kebarhasilan yang paling menunjang adalah tingkat kematangan dari suatu kelapa,kelapa yang digunakan untuk proses fermentasi haruslah buah kelapa yang memiliki tingkat kematangan yang baik atau yang pas,agar diperoleh suatu hasil yang maksimal.kelapa yang digunakan sebaiknya berumur 12 bulan/1 tahun tetapi jangan menggunakan kelapa yang mempunyai umur lebih dari 12 bulan dan juga masih terlalu muda karena ini akan berpengaruh pada kandungan-kandungan zat-zat yang ada didalam kelapa itu,apabila terlalu muda maka kandungan air terlalu banyak disbanding dengan kandungan lemak dan proteinnya,tetapi bila terlalu tua maka kandungan ketiga-tiganya akan sama-sama menurun atau habis,itu jelas sangat merugikan bagi pembuatan VCO.
·         Faktor suhu udara sekitar.
Pada pembuatan VCO dengan bantuan starter (biakan murni),suhu juga merupakan factor yang harus dimasukkan dalam perhitungan.Kita ketauhi bersama bahwa suatu mikroba memiliki suatu tingkat ketahanan suhu terhadap pertumbuhannya,setiap mikroba memiliki tingkat suhu tertentu untuk dapat tumbuh secara optimum.sebagai contoh yang konkrit adalah ketika proses pembuatan VCO ini sedang berlangsung,setelah diberi pancingan pada VCO tersebut kemudian proses selanjutnya adalah mendiamkannya salama 20 jam hingga terbetuk 3 lapisan yaitu VCO(minyak),blondo,dan air.tetapi apa yang terjadi,setelah proses pendiaman selama 20 jam ternyata belum menunjukkan tanda-tanda terbentuknya lapisan dari kanil yang telah diberi pancingan,setelah dicermati lebih dalam lagi suhu ruangan pada saat itu sangat tidak memungkinkan untuk tumbuhnya mikroba karena terlalu dingin.akhirnya proses diganti dengan mendiamkannya didalam lemari oven yang telah diatur secara pas agar tetap konstan.setelah didiamkan diadalam oven maka terbentuklah 3 lapisan yang dicari yaitu:VCO dibagian atas,blondo dibagian tengah,dan air dibagian bawah.maka dengan bukti yang nyata inilah dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa suhu udara sekitar juga berpengaruh besar terhadap proses pembuatan VCO dengan starter.















IX.             KESIMPULAN

Dari praktik yangtelah terlaksana maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam pembuatan VCO dengan bantuan starter ada beberapa hal yang perlu diberikan perhatian yang lebih agar diperoleh sebuah hasil VCO yang memuaskan diantaranya adalah:tingkat kebersihan dari alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan ini,kemudian tingkat kematangan dari kelapa yang digunakan dalam suatu proses pembuatan VCO agar benar-benar mimilih kelapa yang cocok untuk pembuatan VCO,kemudianyang terakhir adalah suhu ruangan yang ada disekitar proses karena suhu dapat mempengruhi starter yang dipakia untuk pancingannya.


        
Yogyakarta,20 Mei 2009
Pembimbing,                                                                          Praktikan,

( Indayatmi, S.Pd )          ( Sulastri, M.Pd )                                           ( Wahyu Aji Prasetyo )







1.      GAMBAR KERJA
NO
GAMBAR KERJA
KETERANGAN
1.

DSC00363.JPG  DSC00821.JPG

Mencuci kelapa yang telah dicukil dari batoknya,kemudian memarut kelapa yang telah dicuci tersebut.
2.

DSC00826.JPG   DSC00819.JPG

DSC00817.JPG

Menambahkan air(aquadest) sebanyak  ±925ml kedalam parutan kelapa,kemudian meremas-remas campuran air dengan parutan kelapa dan menyaringnya untuk mendapatkan santan.
3.

DSC00806.JPG    DSC00814.JPG

Memindahkan santan kedalam gelas kimia 1L,kemudian mendiamkanya ±1jam/hingga terbentuk 2 lapisan.
4.

DSC00812.JPG

Membuang lapisan bagian bawah (skim) menggunakan selang.
5.
DSC00622.JPG   DSC00813.JPG

Memasukkan sterter yang telah dibuat sebelumnya sebanyak 20% dari volume krim(kanil)santan,mengaduknya hingga homogen.
6.

DSC00810.JPG

Menutup campuran kanil dan stater dengan plastik.kemudian mendiamkannya salama ±20jam hingga terbentuk 3 lapisan yaitu VCO,blondo,dan air.
7.

DSC00836.JPG

Tetapi apabila suhu ruangan tidak cukup memadai untuk melakukan fermentasi maka dapat dibantu dengan memasukannya kedalam oven.Mengatur suhu yang sesuai untuk mikroba berkembang.
8.

DSC00887.JPG    DSC00889.JPG

DSC00890

Setelah menunggu 20 jam,maka akan terbentuk 3 lapisan yaitu:minyak(VCO),blondo,air.kemudian memisahkan minyak dengan cara menendokinya dari gelas kimia ke tempat lain.
9.

DSC00892.JPG   DSC00893.JPG

Menyaring VCO dengan kain penyaringan.kemudian saring VCO dengan kertas saring.





1 komentar:

  1. maaf saya aziz, mau bertanaya,
    kira-kira begini kalo dalam fermentasi kering dengan menggunakan ragi tape, kira2 apa yang terjadi dalam proses fermentasinya sehingga minyak bisa keluar,,
    trmksh banyak sebelumnya...

    BalasHapus